Cara Mengecat Tembok yang Benar

Mungkin banyak di antara kita yang menganggap bahwa pekerjaan mengecat tembok adalah bagian yang paling mudah dalam membangun atau merenovasi rumah. Secara sekilas memang mudah, dan tidak memerlukan keahlian khusus. Namun sebenarnya ada hal-hal teknis yang perlu kita ketahui agar lapisan cat yang telah kita aplikasikan dapat bertahan lama, dan tidak mengalami kerusakan/degradasi dalam waktu singkat. Jadi mengecat tembok tidaklah semudah Mario mengecat tembok pada iklan cat tembok Avian Paint.

Cat Dulux Weathershield misalnya memberikan garansi lima tahun tidak pudar dan tidak mengelupas. Namun produk tersebut mensyaratkan kondisi tertentu dengan keterangan "under specified condition". Artinya garansi tersebut diberikan hanya jika pengaplikasiannya mengikuti ketentuan-ketentuan yang direkomendasikan oleh produsen.

Dalam pengamatan penulis, ketentuan-ketentuan sebagaimana direkomendasikan oleh produsen cat ternyata banyak yang dikerjakan tidak dengan semestinya. Misalnya ada bagian tahapan yang dilewati, penggunaan bahan yang tidak tepat, atau penentuan takaran yang tidak tepat. Dalam hal ini juga harus diperhatikan pra kondisi permukaan yang akan dicat harus memenuhi pesyaratan yang ditentukan.

Mengecat tembok itu mudah?

Lalu bagaimana cara mengecat tembok yang benar? Berikut akan diuraikan metode dan tahapan pengecatan tembok yang direkomendasikan oleh pabrik cat:
  1. Pastikan tembok yang akan dicat benar-benar kering (minimal satu bulan setelah acian), atau ketika pengetesan terhadap kelembaban tembok menunjukkan angka maksimal 16%.
  2. Bersihkan permukaan tembok dari sisa acian atau kotoran. Bersihkan juga tembok dari debu yang menempel.
  3. Jika terdapat retak rambut atau lubang-lubang kecil pada tembok, gunakan plamir tembok atau wall filler untuk menutupnya. Aplikasi plamir (wall filler) hanya pada bagian yang retak (tidak diratakan ke seluruh permukaan tembok). 
  4. Aplikasikan cat dasar alkali resisting primer (water based) tanpa pengenceran. Alkali resisting primer adalah cat dasar untuk tembok yang terbuat dari bahan acrylic emulsion, yang ramah lingkungan serta tidak mengandung logam berat (lead dan mercury). Produk ini terutama untuk pengecatan tembok baru serta efektif untuk mencegah degradasi yang disebabkan oleh alkali semen. Produk ini memiliki kemampuan penetrasi yang baik pada substrat (permukaan), memberikan daya lekat yang baik bagi cat akhir (top coat) dan mudah diaplikasikan. Gunakan alkali resisting primer (solvent based) untuk dinding luar atau dinding dengan kadar alkali yang tinggi.
  5. Aplikasikan cat finish lapis pertama dengan pengenceran + 10%.
  6. Aplikasikan cat finish lapis kedua tanpa pengenceran. Jarak antara aplikasi cat finish pertama dan kedua minimal 2 jam.
Catatan yang harus diperhatikan:
  1. Menunggu tembok kering sebelum pengecatan adalah hal yang prinsip. Jika ini dilanggar, akibatnya akan tejadi "cat yang ngompol" karena kandungan air yang terjebak pada dinding mendesak keluar, dan akibatnya merusak lapisan cat.
  2. Menunggu satu bulan setelah acian untuk memulai pengecatan tentunya terlalu lama. Acian menggunakan semen PC memang memerlukan waktu pengeringan yang lama. Untuk mengatasi hal itu, material acian dapat diganti dengan semen instan untuk acian, misalnya produk MU atau AM. Dengan material ini, pengecatan dapat dilakukan setelah umur acian mencapai tujuh hari. Penggunaan material ini juga dapat menghemat pekerjaan pengecatan, karena sifatnya yang tidak menyerap bahan cat.
  3. Penggunaan wall filler dan alkali resisting primer sebaiknya dari merk sama dengan produk catnya. Jika menggunakan merk yang berbeda hendaknya menggunakan produk yang setara dan tidak berkualitas rendah.
  4. Banyak terjadi kesalahan mendasar pada saat aplikasi plamir (wall filler). Seperti dijelaskan di atas, plamir hanya diaplikasikan pada dinding yang retak atau terdapat lubang-lubang kecil. Tapi banyak yang meratakan plamir ke seluruh permukaan tembok. Ini keliru, apalagi jika aplikasi plamir secara menyeluruh dilakukan pada dinding luar. Akibatnya fatal, yaitu plamir akan mudah mengelupas, karena sebenarnya plamir tidak memiliki daya rekat (adhesi) yang kuat ke tembok. Untuk aplikasi pada dinding luar, hal itu lebih diperparah dengan pengaruh cuaca panas dan hujan.  
  5. Jenis cat yang digunakan harus disesuaikan dengan area yang akan diaplikasikan. Dalam hal ini cat interior tidak boleh digunakan digunakan untuk tembok luar, karena akan menyebabkan pengapuran pada dinding jika cat diraba.
  6. Beberapa kondisi berikut harus dihindari karena akan menyebabkan cat tembok yang meleleh (turun), yaitu: lapisan cat tembok terlalu tebal, komposisi cat tembok yang terlalu encer, mengecat pata saat lembab dan pengeringan yang terlalu cepat karena terpapar sinar matahari langsung.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Jenis-jenis Gypsum Board untuk Plafond dan Partisi

Mengenal Batu Bata dan Penggunaannya