Mengenal Batu Bata dan Penggunaannya

Hingga saat ini batu bata adalah bahan bangunan yang paling banyak dipakai sebagai material pembuat dinding rumah kita. Sejak jaman dahulu, batu bata telah menjadi material utama dalam pembangunan rumah tinggal. Di Indonesia, batu bata yang paling banyak dipakai adalah batu bata yang terbuat dari tanah liat atau lempung.



Tumpukan Material Batu Bata

Pemanfaatan batu bata pada dinding dapat digunakan pada dua macam desain, yaitu batu bata dengan finishing plesteran dan bata yang dipasang yang dipasang dengan sistem bata ekspos. Kedua desain dinding ini akan mempengaruhi pemilihan jenis batu bata. Untuk itu kita mengenal batu bata merah dan batu bata muka.
  1. Batu bata merah warnanya tidak selalu seragam, namun kebanyakan adalah merah kecoklatan. Teksturnya agak kasar dan tidak rapi. Tingkat kekerasannya juga tidak sama.Hal ini disebabkan karena tidak ada standar baku dalam proses pembakarannya. Batu bata ini sering dipakai untuk membuat dinding yang dipasang dengan finishing plesteran.
  2. Sedangkan batu bata muka, permukaannya lebih halus dan licin. Warnanya relatif lebih homogen, meskipun tidak sama persis. Pada umumnya batu bata jenis ini dipakai untuk membuat dinding bata dengan sistem bata ekspos, baik untuk dinding interior maupun eksterior.
Penggunaan batu bata ekspos
 Dalam pemilihan batu bata, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
  1. Usahakan memilih batu bata yang ukurannya seragam, untuk mendapatkan hasil pasangan bata yang rata dan rapi.
  2. Selain itu kandungan pada batu bata tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, yang bertujuan untuk mendapatkan pengikatan yang maksimal antara bata dengan campuran adukan (spesi)
  3. Dalam pemilihan bata secara fisik dan visual, dapat dicek dengan mengetok bata dan merasakan beratnya. Bata merah yang bagus akan terdengar bunyi nyaring saat diketok dan tidak terlalu berat. Jika bobotnya lebih berat dan tidak terdengar bunyi nyaring, merupakan tanda bahwa bata merah tidak bagus dan akan mudah pecah, bahkan bisa hancur.
  4. Pengamatan visual yang lain, yaitu bahwa bata merah yang bagus jika diamati permukaannya padat, tidak porus dan jumlah rongganya tidak terlalu banyak.
  5. Untuk dinding yang dibuat dengan sistem bata ekspos, baik menggunakan batu bata merah maupun batu bata muka, sebaiknya menggunakan batu bata yang memiliki ukuran kecil sehingga susunan bata ekspos terliat rapi dan rapat. 
  6. Sedangkan untuk dinding bata yang difinishing dengan plesteran , biasanya menggunakan bata dengan ukuran yang lebih besar dan susunannya juga tidak terlalu rapat, karena akan dilapisi dengan campuran adukan (spesi).
Saat ini, selain menggunakan batu bata, juga banyak digunakan batako sebagai material pembuat dinding. Batako merupakan bata cetak alternatif pengganti batu bata yang terbuat dari komposisi pasir, semen dan air. Sama dengan batu bata, batako digunakan untuk konstruksi dinding bangunan non struktural.

Penggunaan bata merah pada pemasangan dinding memang sedikit lebih mahal karena jumlah yang digunakan cukup banyak dan waktu pemasangan lebih lama, tapi masyarakat Indonesia tetap memilih bata merah karena dapat meredam panas yang berlebihan. Berbeda halnya dengan batako, jika dilihat dari harga dan efisiensi waktu, menggunakan batako akan menghemat biaya, tapi penggunaan batako bata dinding akan mengakibatkan suhu ruang menjadi lebih panas.

Komentar

  1. pak mau tanya, kalo didaerah saya itu rata2 warga memakai bata putih, hasil tambang dari batuan kapur, itu bagaimana kualitasnya pak??
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, wah saya belum pernah pakai bata putih. Setahu saya, bata putih yang dimaksud adalah batako putih (tras), yang ukurannya kira-kira sama dengan batako, dan terbuat dari tras, batu kapur dan air. Tras adalah adalah jenis tanah yang berwarna putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi. Cara pembuatannya, sama dengan bata, yaitu dicetak dan dibakar.

      Kelebihan: batako putih, pemasangannya lebih cepat daripada bata merah dan harganya lebih murah. Kelemahannya: rapuh dan mudah pecah, mudah lembab karena sifatnya yang menyerap air, dan dinding mudah retak,

      Hapus

Posting Komentar

Silakan tuliskan komentar, pertanyaan dan saran anda. Anda juga dapat menghubungi kami melalui formulir kontak.

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Jenis-jenis Gypsum Board untuk Plafond dan Partisi