Memilih Kontraktor Sebagai Mitra Kerja Dalam Membangun Rumah Tinggal

Membangun dan mewujudkan rumah ideal yang sesuai dengan keinginan pemilik rumah tidaklah mudah. Banyak proses dan pertimbangan yang harus dilakukan, mulai dari perencanaan desain, pembangunan, pengawasan, hingga penyelesaian pembangunan, yang diakhiri dengan serah terima pekerjaan. Banyak pengetahuan dan pengalaman yang harus dimiliki untuk mendirikan sebuah bangunan. Selain itu, waktu pembangunan yang cukup lama menjadi kendala tersendiri bagi pemilik rumah yang memiliki kesibukan cukup tinggi.

Dengan fenomena kesibukan masyarakat perkotaan, serta proses pembangunan rumah yang sangat memakan waktu, maka kehadiran pemborong atau kontraktor secara langsung akan sangat membantu dalam proses pembangunan rumah. Kontraktor akan mengambil alih seluruh pekerjaan pembangunan, tapi tentu saja dengan pengaturan kewajiban masing-masing pihak yang telah disepakati bersama.

Pemilihan Kontraktor

Kontraktor adalah pihak penyedia jasa yang dapat bersifat perseorangan maupun badan usaha dan merupakan tenaga ahli dalam pelaksanaan pembangunan rumah atau gedung. Pekerjaan kontraktor sebagai tenaga ahli dalam proses pembangunan akan selalu terikat kontrak dengan pemilik rumah atau bangunan. Kontraktor yang baik harus memiliki pengalaman yang luas, selain memiliki bekal ilmu teknik, seperti teknik sipil, arsitektur dan lansekap. Yang tak kalah pentingnya adalah kekuatan finansial dan kemampuan manajerial yang baik. Penguasaan kontraktor atas hal-hal tersebut akan sangat menentukan kelancaran pembangunan dan hasil produk yang berkualitas. 

Owner dan kontraktor sepakat melaksanakan perjanjian pemborongan
Pemilihan kontraktor sebagai mitra dalam pembangunan rumah tinggal harus dilakukan dengan selektif, karena keputusan akhir dalam menentukan kontraktor akan mmepengaruhi proses pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga akhir, dan tentu saja akan mempengaruhi hasil akhir pembangunan. Kesalahan dalam memilih atau menentukan kontraktor tentu saja akan merugikan pemilik rumah/bangunan. Kerugian yang bisa dialami oleh pemilik rumah akibat kesalahan tersebut adalah:
  1. Kualitas hasil pekerjaan yang buruk, baik dalam hal kekuatan struktur bangunan maupun kerapian pekerjaan finishing.
  2. Akibat dari kualitas yang buruk tersebut, terpaksa harus diakan perbaikan atau renovasi yang sangat signifikan.
  3. Waktu penyelesaian pekerjaan yang melebihi batas waktu yang telah disepakati.
  4. Dengan ketiga kondisi di atas, maka biaya pembangunan yang sebelumnya merupakan yang termurah, maka akan mengalami pembengkakan biaya, dan bisa jadi lebih mahal daripada kontraktor penawar yang lain, yang tidak terpilih karena harganya dianggap mahal.

Karena itu, memilih dan menentukan kontraktor yang akan ditunjuk bukanlah perkara yang mudah. Ini tidak seperti memilih ponsel misalnya, yang cukup membandingkan spek, fitur dan harganya, untuk kemudian dipilih sebuah ponsel merk dan tipe tertentu. Ponsel adalah suatu produk yang diproduksi secara massal dan diuji produk akhirnya, sesuai dengan sistem manajeman mutu pada pabrik ponsel tersebut. Pada proyek pembangunan gedung atau rumah tinggal, banyak faktor yang mempengaruhi proses dan hasilnya, terutama karena masa pembangunan yang cukup lama. Seberapa kelancaran interaksi antara kontraktor dan owner akan mempengaruhi proses-proses selama pembangunan. Dan satu hal yang peru dicatat, yaitu bahwa permasalahan yang terjadi pada tiap proyek tidak ada yang sama persis. Problem pada setiap proyek adalah spesifik, karena terikat oleh faktor ruang dan waktu.

Karena itu, dalam memilih dan menentukan kontraktor yang akan mengerjakan pembangunan rumah anda, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:
  1. Kapabilitas kontraktor, yang sejak awal dapat dinilai dari background akademiknya dan dari komunikasi selama proses penawaran. Kapabilitas ini dapat juga dilihat dari kekuatan tim lapangannya. Dari hal ini akan menunjukkan keunggulan manajerial kontraktor selama proses pelaksanaan pembangunan.
  2. Referensi proyek, yang menunjukkan pengalaman kerja kontraktor dalam mengerjakan proyek pembangunan yang berkualitas. Kekuatan dari pengalaman akan lebih menjamin kontraktor mampu mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul selama masa konstruksi. 
  3. Kekuatan finansial, yang dapat dilihat dalam komunikasi selama proses penawaran, dan juga dari referensi proyek yang terlampir metoda pembiayaan proyeknya (yang secara tidak langsung menunjukkan kekuatan finansial kontraktor tersebut). 
  4. Kemampuan manajerial, di mana kontraktor memiliki dasar manajemen yang kuat, sehingga mampu mengkoordinasikan semua pekerjaan selama masa konstruksi. Kemampuan manajerial ini dapat dilihat pada saat kontraktor mempresentasikan skedul proyek yang akan dikerjakan, yaitu bagaimana kontraktor mampu menjelaskan skedul secara logis dan sistematis dan bagaimana kontraktor mampu menjawab setiap pertanyaan owner atau pemilik rumah.
  5. Kooperatif, yaitu kontraktor akan selalu mengkomunikasikan segala hal terkait tugas dan tanggung-jawabnya selama masa konstruksi dan selalu melayani pertanyaan,  permintaan dan keluhan owner. Sikap kooperatif ini dapat dilihat pada masa proses penawaran, di mana kontraktor sangat kooperatif dalam melayani setiap pertanyaan dari owner atau pemilik rumah. 
Demikian hal-hal yang perlu diperhatikan bagi anda yang akan mempercayakan pembangunan rumah anda kepada kontraktor, agar tercapai hasil pekerjaan yang memuaskan dan tetap saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.   


Komentar

  1. Terima kasih atas artikelnya. Kebetulan saya sedang mencari pemborong untuk membangun merenovasi rumah saya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan tuliskan komentar, pertanyaan dan saran anda. Anda juga dapat menghubungi kami melalui formulir kontak.

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Jenis-jenis Gypsum Board untuk Plafond dan Partisi

Mengenal Batu Bata dan Penggunaannya